Remaja, masa pencarian jati diri. Nggak heran kalau mereka kebanyakan mengikuti trend-trend yang ada. Dari mulai gaya pakaian, rambut , bahkan sikap yang menurut mereka ‘gaul’ Kalau kita tinjau dari segi arti, gaul artinya barwawasan luas bukan hanya trend, kehidupan yang ‘wah’ dan mengikuti gaya orang lain. Gaul itu berteman dengan siapa saja, bukan merendahkan orang lain. Nah, kurang lebih seperti itu.
Kadang, mengikuti gaya orang lain sebenarnya tidak sulit. Namun dalam hati kita seakan ada sesuatu yang menolak, tapi remaja cenderung mengbaikannya. Mereka lebih memilih diterima dan dicintai orang banyak tanpa melihat pada diri sendiri, entah kita sendiri nyaman atau tidak? Bahagia kah atau sebaliknya ? Padahal itu semua hanya sebatas kesenangan fisik saja.
Ingat, remaja juga manusia. Yang menurut mereka baik, belum tentu menurut orang lain baik. Sehingga kebanyakan mereka merubah dirinya untuk dapat diterima orang lain. Padahal kita tahu, rasa senang atau tidak senang, tidak bisa dipaksakan. Pandangan setiap orang memang berbeda.
Menjadi diri sendiri bukan mengarah pada hal negatif. Kita harus mencoba untuk merubah kebiasaan buruk kita. Tapi, tetap menjadi kita yang apa adanya. Hijrah dari sesuatu yang buruk menjadi baik butuh sedikit pengorbanan, namun semua itu mungkin, bahkan sangat mungkin bisa terjadi.
Kok betah hidup dibalik gaya orang lain.Tunjukkan dirimu sendiri, tunjukkan kelebihanmu! Kamu yang apa adanya, kamu yang nggak mudah berubah-ubah dan diubah-ubah. Seperti kata Demi More, “No more hiding who I wanna be, this is me”. Jadi pilih mana ? Disukai banyak teman yang hanya melihat dari fisik kita saja ? Atau menjadi diri sendiri senyaman-nyamannya, sebebas-bebasnya? Ingat kata Prof. Dumbledore, "Hidup kita diantara dua pilihan, yang MUDAH dan yang BENAR".
1 komentar:
wehehehee, katakatamu menyentuh~
Posting Komentar